150 Masehi: Argyre dalam Peta Ptolemaeus dan Jejak Salakanegara di Timur Dunia

150 Masehi: Argyre dalam Peta Ptolemaeus dan Jejak Salakanegara di Timur Dunia

Rilisan Budaya Internasional

Oleh Mbah Udin

Dalam lembaran kuno dunia yang dilukis oleh Claudius Ptolemaeus dari Yunani, ada sebuah negeri misterius bernama Argyre, berkilau seperti perak. Apakah ia sejatinya Salakanegara di Ujung Timur.?

Sekitar tahun 150 Masehi, seorang ilmuwan dan pemeta dunia dari Alexandria bernama Claudius Ptolemaeus (Ptolemy) menciptakan sebuah karya besar berjudul Geographia.

Di dalamnya tergambar sebuah dunia yang terbatas pengetahuan, namun menyimpan berbagai misteri dan simbol.

Salah satu nama yang muncul dalam peta dunia Ptolemaeus adalah Argyre, berasal dari bahasa Yunani argyros yang berarti perak. Dalam naskahnya, Argyre dan pulau lain bernama Chryse (emas) disebut terletak di bagian timur dunia, melampaui India, dekat “ujung matahari terbit”

Salakanegara: Negeri Tua di Ujung Jawa

Kini, mari kita melangkah ribuan kilometer ke timur. Di pesisir barat Pulau Jawa, tepatnya sekitar kawasan yang kini dikenal sebagai Pandeglang, Banten, terdapat legenda kuno tentang kerajaan bernama Salakanegara.

Menurut catatan Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara, Salakanegara didirikan sekitar tahun 130–150 Masehi, dipimpin oleh seorang tokoh asal India bernama Dewawarman. Ia disebut sebagai raja pertama yang membawa struktur kenegaraan ke wilayah Nusantara barat.

Letaknya yang strategis, kekayaan hasil bumi, serta posisinya sebagai pelabuhan laut purba, membuat wilayah ini menjadi incaran pedagang dari India, Arab, bahkan Yunani-Romawi. Maka tak heran jika legenda tentang “NEGERI PERAK” muncul dalam catatan Ptolemaeus.

Argyre = Salakanegara? Sebuah Kemungkinan Historis

Apakah mungkin Argyre yang dimaksud Ptolemaeus sebenarnya merujuk pada Salakanegara?

Beberapa peneliti spekulatif dan sejarawan alternatif menyatakan:

Letak geografis Argyre sesuai dengan posisi Pulau Jawa barat.

Nama Argyre sebagai “negeri perak” cocok dengan reputasi Nusantara yang kaya hasil tambang dan rempah.

Hubungan dagang antara India dan Nusantara telah berlangsung sejak abad pertama Masehi, sehingga berita tentang kerajaan-kerajaan di wilayah ini bisa saja sampai ke Alexandria melalui jalur sutra laut.

Tentu, semua ini belum bisa dipastikan secara mutlak. Tapi pertanyaan yang muncul lebih menggugah:
Seberapa luas dunia ini dikenal pada abad ke-2 Masehi, dan mengapa Nusantara disebut-sebut dalam peta para pemikir besar Yunani.

Narasi dari Mbah Udin.

Ndak usah heran, Le. Zaman dulu itu orang ndak punya GPS.
Tapi punya imajinasi dan rasa penasaran besar.
Ketika Ptolemaeus menggambar peta dunia, mungkin ia tak tahu betul rupa tanah Sunda. Tapi kabar tentang negeri kaya, tempat perak dan emas berlimpah, mungkin sudah sampai ke telinganya. Nah, kalau begitu, Salakanegara ya bisa jadi Argyre. Mosok ora

Editor. : Dewi Condro.
redaksi: tarnabakunews.com.
Dg moto 5s.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo.
Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *