KEHIDUPAN KE DUA GUNUNG PADANG 4000 SM.

Kehidupan ke Dua Gunung Padang 4000 SM.

Oleh Mbah Udin

Waktu itu langit masih muda, dan bumi belum jemu menampung Do a Manusia.
Begitu kira – kira ucapan para tetua dahulu.

Di atas tanah Sunda , berdiri satu bukti bahwa zaman tua tak pernah benar benar punah. “GUNUNG PADANG”

Di tahun 4000 SM , Kala itu sungai sungai di dunia Baru kenal ladang, Gunung Padang memasuki kehidupan keduanya, bukan lagi sekedar tempat, ia menjelma menjadi pusat kesadaran spiritual dan sosial.
Inilah kebangkitan, inilah warisan.

Jejak kehidupan 4000 SM di kaki gunung Padang.
Mereka Hidup Mereka membangun.
Yang hidup di zaman itu tak kan kisah di daun lontar, tapi mereka menata batu sebagai bahasa. Mereka menyusun dunia mereka dengan hati.
Menciptakan punden berundak, meletakkan batu bukan asal, tapi penuh perhitungan.
Ini bukan asal jadi , ini karya rasa dan nalar.

Batu leluhur batu yang bersuara.
Tak seperti batu masa kini, batu batu di gunung Padang berbentuk andesit alami.
Tapi mereka di pahat, di susun dengan pola, dan diajarkan dalam Struktur yang tahan dengan ribuan tahun tak runtuh.tak lelah seperti ingin berkata ‘ kami ada. Kami Tahu”

Gunung Padang Situs atau pesan.
Dari langit , gunung Padang tampak seperti Piramida yang tertutup semak dan akar. Tapi dibaliknya , ada lapisan lapisan kehidupan yang tertanam.
Tiap tingkat mungkin mewakili zaman.
Tiap batu adalah penggalan pesan dari masa lampau

Rektonstruksi piramida gunung Padang.

Mitos ? Bukan.
Ini peradaban.gunung Padang.

Sebelum Borobudur,sebelum Prambanan , sebelum aksara diukir di prasati , Gunung Padang telah menyimpan narasi panjang manusia Nusantara.
Yang kita butuhkan hanyalah telinga yang mau mendengar dan mata yang mau melihat .

Catatan Mbah Udin.

Sing wani nyawang Gunung Padang, kudu wani nyawang jati dirine. Karena di sana bukan hanya ada batu tua.
Tetapi juga ada cermin buat bangsa yang hampir lupa. Bahwa kita pernah besar, bukan karena emas , tapi karena jiwa.

Editor : Dewi Condro.
Redaktor : Tarnabakunews.com

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *