PW GP Ansor Jatim Keluarkan 5 Maklumat Tegas: Jauhi Organisasi Seperti PWI-LSI, Jangan Khianati Khittah NU
Surabaya,tarnabakunews.com 28 Mei 2025 — Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur mengeluarkan pernyataan tegas kepada seluruh kadernya untuk menjauhi dan tidak terlibat dalam organisasi yang menyimpang dari khittah Nahdlatul Ulama (NU), khususnya kelompok seperti PWI-LSI. Dalam maklumat yang disampaikan langsung oleh Ketua PW GP Ansor Jatim, H. Musaffa Safril, disebutkan bahwa organisasi semacam itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan ulama dan prinsip dasar NU.
Musaffa dengan tegas menegaskan bahwa GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) adalah garda terdepan penjaga marwah ulama, bukan alat kelompok atau kepentingan yang mengatasnamakan NU tetapi tidak memiliki sanad keilmuan dan keterhubungan historis yang sah.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat kelompok-kelompok yang mengaku bagian dari NU tetapi justru memecah belah umat. GP Ansor dan Banser adalah benteng penjaga keutuhan tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah. Tidak ada tempat bagi pengkhianat di tubuh kami,” tegas Musaffa.
PW GP Ansor Jatim Serukan Perlawanan terhadap Provokator
Pernyataan ini dikeluarkan menanggapi kemunculan organisasi seperti Perkumpulan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah Indonesia ( PWI – LSI ) yang diklaim membawa nama besar NU namun justru ditolak secara terang-terangan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Melalui Surat Edaran PBNU Nomor: 3391/PB.01/A.II.04.49/99/01/2025 yang diterbitkan pada 7 Januari 2025, PBNU menegaskan bahwa PWI-LSI tidak memiliki sanad keilmuan dan tidak terhubung secara historis dengan perjuangan ulama NU. Artinya, organisasi tersebut tidak diakui sebagai bagian dari NU, dan seluruh warga NU diimbau untuk tidak terlibat atau terpengaruh.
GP Ansor: Kami Bukan Penjaga Panggung, Tapi Penjaga Marwah
Musaffa menegaskan bahwa GP Ansor dan Banser bukan sekadar “pasukan pengamanan” dalam acara-acara keagamaan atau simbolik semata, tetapi merupakan kekuatan strategis NU dalam menjaga stabilitas sosial, integritas keagamaan, dan marwah para ulama.
“Kami bukan organisasi tempelan. Kami bagian integral dari NU yang sah secara struktural, historis, dan ideologis. Kesetiaan kami tidak bisa dibeli dan tidak bisa dinegosiasikan oleh siapa pun,” ujar Musaffa dalam pidato resminya.
GP Ansor memandang bahwa tindakan-tindakan provokatif seperti pendirian PWI-LSI dan pengakuan sepihak oleh kelompok tertentu adalah bentuk penghinaan terhadap tradisi ilmiah dalam NU. Terlebih ketika ada pihak-pihak yang mencoba menyeret nama tokoh-tokoh besar NU seperti KH Miftachul Akhyar untuk melegitimasi organisasi tersebut tanpa izin dan restu dari PBNU.
Lima Maklumat PW GP Ansor Jatim: Instruksi Tegas bagi Kader
Sebagai respons tegas terhadap situasi ini, PW GP Ansor Jatim mengeluarkan 5 maklumat resmi yang harus dijalankan oleh seluruh kader Ansor dan Banser di Jawa Timur:
- Kembali kepada Khittah Perjuangan
Seluruh kader GP Ansor dan Banser wajib meneguhkan kembali komitmen kepada khittah NU dan menjauhi segala bentuk penyimpangan, baik secara pemikiran, struktural, maupun organisasi. - Menolak dan Menjauhi Organisasi seperti PWI-LSI
Dilarang keras terlibat, mendukung, atau menghadiri aktivitas organisasi yang tidak diakui PBNU dan tidak bersanad keilmuan NU, termasuk PWI-LSI dan organisasi serupa lainnya. - Tunduk pada Komando Ulama dan Struktur Sah NU
Kader Ansor dan Banser wajib tunduk pada arahan Rais Aam PBNU dan struktur organisasi NU yang sah. Tidak boleh ada dualisme loyalitas. - Menjaga Wibawa dan Marwah Organisasi
Kader harus menjaga disiplin, loyalitas, dan nama baik organisasi di manapun berada. Pengkhianatan terhadap marwah organisasi tidak akan ditoleransi. - Melawan Provokasi dan Upaya Perpecahan
GP Ansor dan Banser siap menjadi tameng dalam menghadapi segala bentuk provokasi, infiltrasi, dan upaya pecah-belah oleh kelompok yang mengklaim atas nama NU namun sejatinya merusak NU dari dalam.
Pesan Tegas kepada Seluruh Kader: Jangan Mau Diperalat!
Musaffa menegaskan bahwa kader GP Ansor dan Banser harus waspada terhadap gerakan-gerakan yang menggunakan simbol keagamaan dan jargon persatuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Ia mengajak seluruh kader untuk berpikir jernih, setia kepada ulama, dan tidak mudah tergoda oleh janji-jani kosong yang hanya merusak tatanan NU.
“Ansor dan Banser bukan individu tanpa ideologi. Kita lahir dari rahim perjuangan, dan akan tetap berdiri di garda depan demi kejayaan NU dan NKRI,” tandas Musaffa.
PW GP Ansor Jatim menutup maklumatnya dengan mengingatkan bahwa kesetiaan kepada NU adalah harga mati. Mereka yang membelot, akan ditindak tegas dan tidak akan mendapatkan tempat di dalam tubuh Gerakan Pemuda Ansor.
Kabiro jombang :Mif
Editor :Dewi condro
Redaksi :tarnabakunews.com
Leave a Reply