Tangis Haru Iringi Parenting & Tasyakuran Kelas VI SDN Kedungrejo: Pendidikan Bukan Sekadar Pelajaran, Tapi Perjalanan Cinta
Kedungrejo-tarnabakunews.com 12 Juni 2025 — SDN Kedungrejo menggelar acara Parenting & Tasyakuran Kelas VI Tahun Pelajaran 2024/2025 pada Kamis (12/6) pagi dengan penuh khidmat dan emosional. Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini mempertemukan seluruh unsur sekolah, orang tua, dan siswa dalam sebuah momen reflektif dan penuh makna, menandai akhir perjalanan enam tahun pendidikan dasar.
Acara dibuka oleh pembawa acara Sulistyaningsih, diikuti lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Vania Elysia Vinandita. Hafalan ayat suci Al-Qur’an dari Surat An-Naba’ kemudian dibacakan oleh Nazwa Kanaya Azzahra dan Kurniatus Lailiyah, membawa suasana religius dan sakral ke dalam aula sekolah.
Kepala SDN Kedungrejo, Santi Ulfayatie, S.Pd.SD., dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendidikan karakter di tengah arus kemajuan zaman. Dalam prosesi simbolik, beliau menyerahkan kembali siswa kelas VI kepada orang tua, sebagai tanda bahwa peran pendidikan akan terus berlanjut di tingkat berikutnya, dengan dukungan keluarga sebagai fondasi utama.
“Anak-anak ini bukan hanya hasil didikan akademik, tetapi juga jiwa-jiwa yang ditempa oleh keteladanan, cinta, dan nilai moral yang kuat,” ujar Santi, disambut tepuk tangan para hadirin.

Adji Prayitno, mewakili Komite Sekolah, turut memberikan apresiasi atas sinergi antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak selama enam tahun terakhir. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat kolaboratif ini untuk masa depan pendidikan yang lebih baik.
Sesi apresiasi kepada siswa berprestasi menjadi salah satu agenda utama. Para siswa yang menorehkan pencapaian akademik dan non-akademik terbaik mendapatkan penghargaan berupa piagam dan hadiah. Tepuk tangan dan ekspresi bangga mengisi ruangan, menjadi penanda bahwa kerja keras anak-anak ini telah berbuah manis.
Prosesi pelepasan atribut sekolah dan pembagian Surat Keterangan Lulus (SKL) berlangsung khidmat. Musik instrumen mengiringi detik-detik simbolis ini, mengajak seluruh hadirin merenungi masa-masa perjuangan belajar yang telah dilalui para siswa.
Momen mengharukan lainnya datang dari pidato perpisahan siswa, yang diwakili oleh Aienzicha Mareeta Putri. Tak kalah menyentuh, sambutan wali murid menyiratkan rasa terima kasih mendalam kepada para guru yang telah mencurahkan tenaga dan kasih sayang dalam mendidik anak-anak mereka.
Salah satu titik puncak acara terjadi ketika Wali Kelas VI, Danang Sulistiono, S.Pd., menyisipkan hipnosis edukatif sebagai media refleksi. Dalam sesi ini, seorang wali murid secara sukarela mengikuti proses hipnosis ringan yang dipandu langsung olehnya. Dalam keadaan tersugesti, wali murid tersebut mengungkapkan betapa beratnya perjuangan dalam mendidik anak—suatu bentuk pengakuan batin yang membangkitkan empati seluruh hadirin.
Tangis pecah. Haru menyelimuti ruangan. Sesi tersebut menyadarkan banyak orang bahwa pendidikan bukan hanya urusan nilai dan tugas, melainkan kisah perjuangan, cinta, dan pengorbanan orang tua yang kerap tak terlihat.
Lagu “Ibu, Ayah”, video kenangan, pembacaan puisi, dan prosesi sungkeman antara siswa dengan guru serta orang tua semakin menambah nuansa emosional. Momen ini menjadi ruang untuk berpamitan dan menyampaikan rasa syukur yang mendalam.
Dalam sesi Tanda Kasih, seluruh dewan guru naik ke panggung untuk memeluk siswa-siswinya satu per satu. Lagu “My Heart” dan “Selamat Tinggal Guru dan Kawanku” yang dibawakan paduan suara menutup sesi ini dengan indah.
Acara resmi ditutup dengan doa oleh M. Alfian Mubarak, menandai berakhirnya rangkaian kegiatan yang sarat pesan moral dan nilai edukatif.
Kolaborasi Sekolah dan Keluarga: Pilar Pendidikan Holistik
Acara Parenting & Tasyakuran ini bukan sekadar seremoni akhir tahun, melainkan simbol kuat akan pentingnya sinergi antara rumah dan sekolah dalam membentuk karakter anak. Pendidikan sejatinya adalah perjalanan panjang yang melibatkan cinta, keteladanan, dan kesadaran batin semua pihak yang terlibat.
Di tengah transformasi dunia pendidikan saat ini, apa yang dilakukan SDN Kedungrejo adalah cerminan pendidikan berbasis nilai, yang menjadikan emosi, spiritualitas, dan koneksi antar manusia sebagai bagian integral dari proses belajar. Sebuah praktik baik yang patut menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia.
Kabiro jombang :Mif
Editor :Dewi condro
Redaksi :tarnabakunews.com
Santai Santun Supel Simpel Sembodo Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa.
Leave a Reply