SALAKANEGARA MENJADI BAWAHAN TARUMANEGARA 362

SALAKANEGARA MENJADI BAWAHAN TARUMANEGARA.
362 MASEHI.

Penulis : Mbah Udin.
Sumber : Arsib Cerita Nusantara.

Awal perubahan Salakanagara yang Melegenda.

Di tahun 362 Masehi, sejarah peradaban di tanah Nusantara bagian barat mengalami perubahan besar, kerajaan Salakanegara – yang berdiri kokoh di daerah pesisir barat Jawa, tepatnya di daerah sekitar Pandeglang modern – Akhirnya menyerahkan kedaulatannya dan menjadi kerajaan bawahan Tarumanegara, yang saat itu mulai tumbuh sebagai kekuatan besar di wilayah tengah dan Utara Pulau Jawa.

SALAKANEGARA, di kenal dalam naskah -naskah kuno sebagai negeri tua dengan pengaruh besar, merupakan kerajaan bercorak Hindu awal yang sudah menjalin relasi dagang dengan para pelaut India dan Bangsa Timur Tengah, didirikan oleh tokoh legendaris Dewarman I.
Kerajaan ini dikenal karena kedisiplinan maritim dan kecakapan Niaga.

363 Masehi.
SANTANU DARI GANGGA MENDIRIKAN KERAJAAN INDRAPARAHASTA DI CERIBON

Setahun setelah Salakanegara tunduk kepada Tarumanegara, angin perubahan berhembus dari arah timur laut. Seorang perantau keturunan bangsawan dari lembah Sungai Gangga, bernama Santanu, menjejakkan kaki di pesisir utara Jawa. Bersama rombongan kecilnya yang membawa kitab-kitab Weda dan pusaka warisan nenek moyangnya, Santanu memilih menetap di sebuah kawasan subur di muara sungai, tempat yang kini dikenal sebagai wilayah Cirebon.

Di sana, ia mendirikan sebuah pusat pemerintahan baru bernama Indraparahasta, yang berarti “Kota Suci Para Raja Indra.” Kerajaan ini bercorak Hindu-Brahmana, namun tidak menutup diri terhadap pengaruh lokal. Santanu dihormati karena berhasil menyatukan para pemimpin suku pesisir dan pedalaman dalam satu tatanan budaya baru, menggabungkan tradisi Gangga dan kearifan Jawa kuno.

Indraparahasta menjadi semacam pelabuhan suci dan pusat pembelajaran spiritual, sekaligus perantara diplomatik antara Tarumanegara di barat dan kerajaan-kerajaan purba di wilayah timur Nusantara.

Catatan Redaksi:
Berdirinya Indraparahasta merupakan salah satu tonggak awal tumbuhnya kosmopolitanisme di pantai utara Jawa. Di sanalah kelak akan tumbuh benih-benih kebudayaan bercorak pesisir yang kaya, menyatukan rempah, ajaran suci, dan diplomasi dagang.
Bersambung ke episode: Peran Indraparahasta dalam Jaringan Dewa-Raja Nusantara.

Editor: Dewi Condro.
Redaksi : tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo – Tetap dengan Sorot Mata, Berita Fakta, Bukan Rekayasa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *