
JOMBANG, tarnabaknews.com – BAZNAS Kabupaten Jombang kembali menggulirkan program bantuan modal usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang kini memasuki batch kedua. Program ini bukan sekadar bagi-bagi bantuan, namun menjadi langkah serius dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis zakat produktif yang terukur dan berkelanjutan.
Wakil Ketua BAZNAS Jombang Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan, Siroji Rosyidin, SE, mengungkapkan bahwa dari 600 pendaftar, hanya 40 orang yang dinyatakan lolos seleksi. Proses seleksi dilakukan secara ketat dan bertahap, mulai dari administrasi hingga verifikasi lapangan.
“Kami meneliti dokumen seperti KTP, KK, surat keterangan tidak mampu, dan dokumentasi usaha. Setelah itu dilakukan survei faktual langsung ke lokasi calon penerima,” ujar Siroji.
“Dari hasil survei, 80 nama disaring ke tahap akhir. Hanya 40 yang lolos setelah disepakati minimal dua pimpinan BAZNAS,” tambahnya.
Setiap penerima program memperoleh bantuan modal sebesar Rp1,5 juta, yang diberikan secara bertahap mulai bulan Juli hingga September 2025. Skema ini diterapkan untuk memastikan dana digunakan sesuai tujuan, sekaligus memberi ruang evaluasi berkala.
Tak hanya berhenti pada bantuan dana, BAZNAS Jombang juga membekali para penerima dengan pelatihan peningkatan kapasitas usaha, mulai dari manajemen keuangan hingga strategi pemasaran. Salah satu pendekatan unik yang digunakan adalah program “kaleng BAZNAS”—sebuah celengan partisipatif yang digunakan penerima untuk menyisihkan sebagian kecil pendapatan mereka demi mendukung mustahik lain di batch berikutnya.
“Kaleng itu bukan sekadar tempat menabung, tapi simbol kesadaran kolektif. Setiap Jumat, penerima datang ke kantor BAZNAS untuk menyetor hasil usahanya sambil berdiskusi dalam forum ‘Jumat Berkah’,” jelas Siroji.
Dengan target memberdayakan 900 pelaku UMKM, program ini didesain sebagai ekosistem berputar yang memperkuat ekonomi umat melalui zakat yang dikelola profesional. BAZNAS berharap para penerima tak hanya mandiri, tapi juga tumbuh menjadi ‘bos kecil’ di lingkungannya, menciptakan dampak berantai dalam pemberdayaan.
“Fokus kami bukan pada besar kecilnya dana, tapi pada rasa memiliki dan semangat berbagi yang tumbuh di tengah masyarakat. Di sinilah kekuatan zakat produktif,” tegasnya.
Keberlanjutan program ini tentu tidak lepas dari dukungan masyarakat luas melalui zakat, infak, dan sedekah. BAZNAS Jombang menyerukan sinergi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat program ini sebagai solusi konkret membangun ekonomi umat yang inklusif, partisipatif, dan mandiri.
Kabiro jombang:Mif
Editor: Dewi Condro.
Redaksi : Tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa.
Leave a Reply