Tahun 671 Masehi, Abad ke 7 : Prabu Wiragati Mendirikan Kerajaan Saung Galah di Kuningan Sebaga Bawahan Galuh.

Tahun 671 Masehi, Abat ke 7 :
Prabu Wiragati Mendirikan Kerajaan Saung Galah di Kuningan Sebagai Bawahan Galuh

Penulis : Mbah Udin.
Edisi 29 juli 2025.

Kuningan, Jawa Barat – tarnabakunews.com
Pada tahun 671 Masehi, wilayah timur tatar Sunda kembali mencatat sejarah penting. Seorang bangsawan sekaligus tokoh karismatik bernama Prabu Wiragati mendirikan sebuah kerajaan kecil bernama Saung Galah di wilayah pegunungan yang kini dikenal sebagai Kuningan. Kerajaan ini berada di bawah pengaruh Kerajaan Galuh, dan menjadi titik penting pengembangan budaya serta politik di wilayah pegunungan timur Gunung Ciremai.

Jejak Sejarah Saung Galah

Nama Saung Galah diperkirakan berasal dari istilah lokal yang berarti “pondok atau tempat istirahat para pertapa dan raja kecil”, serta galah sebagai lambang kekuasaan spiritual. Wilayah ini dahulu menjadi jalur migrasi dan pelarian dari para bangsawan Tarumanagara yang kalah dalam konflik perebutan kekuasaan.

Prabu Wiragati, seorang tokoh berdarah campuran Wretikandayun dan bangsawan lokal gunung, dikenal sebagai pemimpin bijak yang membawa misi keselarasan spiritual dan penguatan peradaban agraris. Dalam masa pemerintahannya, Saung Galah menjadi pusat pertapaan, pendidikan keagamaan, dan pusat diplomasi budaya Galuh timur.

Kedekatan dengan Galuh

Kerajaan Saung Galah tidak berdiri sendiri. Ia tunduk kepada pemerintahan Kerajaan Galuh, khususnya dalam bidang militer dan hukum. Namun, dalam urusan budaya dan kepercayaan, Saung Galah memiliki otonomi dan pengaruh kuat—terutama dalam penyebaran ajaran Hindu-Siwa dan aliran kejawen awal.

Raja Galuh saat itu, yang merupakan keturunan Wretikandayun, memberikan gelar kehormatan dan perlindungan bagi Prabu Wiragati, serta mengakui Saung Galah sebagai wilayah sekutu yang strategis secara geografis dan spiritual.

Warisan Budaya dan Situs2

  1. Situs Cipari – Kuningan

Merupakan situs megalitik dan tempat ritual yang diperkirakan sudah dihuni sejak masa Neolitikum, namun berkembang menjadi pusat spiritual pada masa Prabu Wiragati. Di sinilah banyak ditemukan dolmen, batu menhir, dan struktur altar upacara.

  1. Gunung Ciremai dan Puncak Linggajati

Daerah ini disebut sebagai tempat pertapaan raja-raja kecil dan leluhur Saung Galah. Banyak ditemukan punden berundak, serta legenda rakyat yang menyebut “Tapak Raja Wiragati” di jalur pendakian.

  1. Artefak Batu Dakon dan Batu Kujang

Beberapa artefak khas yang ditemukan di wilayah Kuningan dan Galuh timur menunjukkan adanya permainan strategi, tata pemerintahan dan simbol kebangsawanan.

  1. Lukisan Imajinatif Prabu Wiragati dan Istana Saung Galah (Visualisasi di bawah oleh tim kreatif tarnabakunews.com )

Kini nama Saung Galah nyaris tak terdengar dalam peta sejarah formal. Namun jejaknya masih hidup dalam ritual adat Kuningan, situs Cipari, dan kisah-kisah lisan para juru kunci Gunung Ciremai. Prabu Wiragati tak hanya membangun kerajaan, tapi juga mewariskan sistem nilai dan spiritualitas yang menjadi jantung tatar Sunda bagian timur.

Editor: Dewi Condro
Redaksi: tarnabakunews.com
Moto Redaksi: Tetap dengan Sorot Mata, Berita Fakta, Bukan Rekayasa

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *