Bangun Keluargamu untuk Berkumpul di Surga
COMSAN - COMSIN
Oleh Mbah Udin
Jombang , tarnabskunews.cpm, 24 Juni 2025
Dalam ajaran Islam, keluarga menempati posisi yang amat agung. Bahkan, salah satu kenikmatan tertinggi di akhirat nanti — selain perjumpaan dengan Allah SWT dan para Nabi — adalah kebahagiaan dapat berkumpul kembali bersama keluarga tercinta di surga-Nya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
(QS. At-Tur: 21)
Ayat ini menjadi penegas bahwa kebersamaan keluarga di surga bukanlah harapan kosong, melainkan janji Allah bagi mereka yang membangun keimanan dan kebaikan secara kolektif dalam rumah tangganya.
Sebaliknya, mereka yang tidak membangun pondasi kebersamaan dalam keluarganya sejak di dunia, sejatinya tidak sedang mempersiapkan perjumpaan akhirat yang indah bersama keluarga.
Lalu, bagaimana caranya agar kebersamaan ini bisa dimulai dari dunia dan berlanjut hingga ke surga?
Berikut tiga langkah awal yang bisa menjadi pegangan.
- Perbarui Niat: Kumpul Keluarga Hingga ke Surga
Segalanya bermula dari niat.
Dengan niat yang lurus, kita memiliki arah.
Dengan niat yang kuat, kita mendapatkan energi perjuangan.
Dengan niat yang ikhlas, kita terus diingatkan akan tujuan hakiki.
Niat yang benar akan menjadi fondasi spiritual keluarga. Maka, mulai hari ini, perbarui niat kita — untuk hidup bersama keluarga bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
- Perbanyak Bicara di Rumah
Salah satu keindahan surga adalah percakapan yang menyenangkan.
Dan tahukah Anda? Bidadari surga yang cantik-cantik itu akan merasa rendah diri di hadapan seorang istri yang salehah, yang taat dan penuh cinta pada suaminya.
Istri dunia yang masuk surga akan menjadi ratu para bidadari.
Mengapa? Karena ia memiliki sejarah perjuangan. Ia punya kisah, kenangan, dan percakapan hangat bersama keluarganya di dunia. Sementara para bidadari tidak memiliki memori kebersamaan itu.
Oleh karena itu, wahai para suami, perbanyaklah berbincang dengan istri dan anak-anakmu. Ceritakan harimu, dengarkan cerita mereka, tertawalah bersama, menangislah bersama.
Sebab setiap kata hari ini, bisa jadi bahan obrolan indah esok hari — di surga yang kekal.
- Bangun Proyek Amal Bersama Keluarga
Salah satu warisan terbaik adalah amal jariyah keluarga.
Mulailah dari hal kecil namun konsisten:
Menyediakan makan siang untuk para dhuafa,
Mengirim sembako ke pondok atau rumah Quran,
Membantu panti asuhan,
Atau membangun TPA dan sekolah akhirat.
Bukan hanya dikerjakan, tapi libatkan anak-anak.
Tunjukkan kepada mereka apa yang sedang dibangun oleh orang tuanya.
Agar ketika kita tiada, mereka tahu apa yang harus dilanjutkan.
Inilah warisan yang sesungguhnya — warisan amal dan keteladanan.
Ketika anak melanjutkan proyek akhirat orang tuanya, maka saat itu pula, pahala terus mengalir. Tak pernah putus. Dan itulah bentuk bakti terbaik seorang anak.
Mari jadikan keluarga bukan sekadar tempat tinggal — tapi jembatan menuju surga.
Semoga Allah SWT mengizinkan kita semua untuk kembali berkumpul, berbahagia, dan berseru ria di dalam surga-Nya, bersama pasangan hidup, anak-anak, cucu, dan seluruh keturunan yang kita cintai.
Aamiin, Allahumma Aamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Editor. : Dewi Condro.
Redaksi. : Tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa.
Leave a Reply