
Jombang – tarnabakunews.com
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) kembali menyerukan semangat kebangsaan dalam momentum refleksi ganda Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah Pemuda 2025, Melalui pernyataannya dalam acara PNIB Ngaji Pancasila, Istighotsah dan Doa Bersama Lintas Agama di Padepokan Pagar Nusa Lingpasraga Jombang (28/10/2025 ).
Gus Wal menegaskan bahwa dua momentum bersejarah tersebut harus dimaknai bukan hanya sebagai seremonial tahunan, Tetapi sebagai titik balik perjuangan moral dan ideologis untuk menjaga keutuhan bangsa dari berbagai ancaman, mulai dari korupsi, hingga wahabi, khilafah, radikalisme, Anarkisme dan juga terorisme yang terus menyusup ke berbagai sendi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di seluruh penjuru negeri.

“Refleksi Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi menatap masa depan. Santri indonesia dan pemuda indonesia adalah dua kekuatan inti moral bangsa yang harus bersatu dalam mengisi kemerdekaan dengan semangat kejujuran, kerja nyata, dan perlawanan terhadap segala bentuk pengkhianatan nilai-nilai Pancasila serta menjadi agen perubahan perlawanan terhadap korupsi, wahabi, intoleransi, khilafah, radikalisme, anarkisme dan Terorisme” ujar Gus Wal
Indonesia tengah menghadapi dua wajah ancaman serius, yaitu korupsi yang menggerogoti sendi moral pemerintahan dan ideologi trans nasional. Intoleransi, wahabi khilafah, radikalisme, anarkisme serta terorisme yang mengatasnamakan agama untuk memecah persatuan nasional.
Dalam konteks ini, PNIB menyerukan perlawanan total terhadap gerakan wahabi, intoleransi, khilafah, dan terorisme yang terus berupaya menyusup melalui ruang-ruang digital dan sendi sendi kehidupan sosial.

” Waspadai upaya pembusukan terhadap kiai dan pondok pesantren. Karena itu bukan sekadar penghinaan terhadap lembaga keagamaan, tapi juga bagian dari skenario adu domba bangsa. Mereka ingin membenturkan antar umat, antara rakyat dengan pemerintah, antara pesantren dengan masyarakat umum, Hal ini sebenarnya pola-pola lama yang harus kita baca dengan jernih” tegas gus Wal.
PNIB juga menyoroti meningkatnya aktivitas perekrutan kelompok Wahabi dan Khilafah secara masif di berbagai platform media sosial, bahkan melalui game online yang menargetkan generasi muda. Gus Wal menyebut bahwa fenomena ini merupakan bentuk perang ideologi gaya baru yang tak lagi dilakukan di medan tempur, melainkan di ruang ruang digital.

“Generasi muda hari ini diserang melalui algoritma, bukan senjata. Mereka ingin menanamkan doktrin kebencian terhadap bangsa sendiri dengan bungkus agama. Santri dan pemuda harus jadi benteng terakhir yang menjaga akidah kebangsaan dan moral kemanusiaan,” imbuh beliau.
Lebih jauh, PNIB mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momentum Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda sebagai momentum memperkuat barisan kebangsaan, memperdalam semangat hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman), serta memperteguh komitmen melawan korupsi dan segala bentuk Intoleransi, ekstremisme, Intoleransi Khilafah Anarkisme Terorisme.
Bangsa ini tidak akan runtuh oleh musuh dari luar, tetapi akan runtuh oleh kelengahan dari dalam oleh para comprador Sengkuni pengkhianat bangsa, pengasong dan pelaku Korupsi, Intoleransi, khilafah, anarkisme dan terorisme.
Karena itu, santri dan pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kemerdekaan dengan akhlak, keberanian, dan kesetiaan pada Pancasila dan NKRI harga mati, Sumpah Pemuda yang di cetuskan, di inisiasi, di gagas dan di suarakan oleh para pendahulu kita, harus kita teruskan.
Saatnya kini pemuda indonesia bersatu dan bangkit melawan korupsi, intoleransi, wahabi, khilafah, anarkisme serta terorisme yang merupakan musuh besar rakyat dan bangsa Indonesia.
Dalam momentum hari santri 2025 dan hari Sumpah pemuda 2025 ini, PNIB bersama Pagar Nusa Padepokan Lingpasraga Jombang melakukan launching workshop BUPN (badan usaha pejuang nusantara) di Jombang sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan untuk mengasah kreatifitas memanfaatkan limbah kayu untuk diolah menjadi barang seni kerajinan tangan seperti pigora ukiran, asbak dll yang bernilai ekonomis untuk menciptakan pengusaha baru yang bisa menciptakan lapangan kerja serta menekan angka pengangguran yang semakin tinggi.
Upaya mencegah persebaran paham ideologi khilafah, radikalisme, terorisme yang kembali tumbuh subur karena banyak menggaet masyarakat dan generasi muda untuk di doktrin agar menjadi bagian dari mereka.hal itu bisa di buktikan dengan pola memberikan bimbel, pendidikan gratis, bansos dan pelatihan kewirausahaan.
PNIB hadir bagi rakyat Indonesia untuk bersatu, berjuang, bergerak, berkhidmat dan juga bermanfaat untuk negeri. Jaga bangsa, bela negara, lestarikan pancasila rawatlah tradisi budaya nusantara.
Kabiro Jombang: Mif
Editor : Dewi Condro.
Redaksi : tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa










Leave a Reply