
Tanjung Pinang – tarnabakunews.com
Pelabuhan Batu 6 Tanjungpinang menjadi saksi seremonial pelepasan ekspor ayam hidup ke Singapura oleh PT Indojaya Agrinusa, anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk pada Senin (6/10/2025).
Acara ini menandai tonggak penting dalam industri peternakan Indonesia, khususnya dari Provinsi Kepulauan Riau. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr. drh. Agung Sugara, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bintan dan jajaran manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Dalam pidatonya, General Manager PT Indojaya Agrinusa, Anwar Tandiono, menyampaikan bahwa ekspor ayam hidup ini merupakan pengiriman ketujuh dari Bintan ke Singapura. Dimulai sejak Mei 2023, total telah dilakukan tiga kali pengiriman dengan total 91.136 ekor ayam senilai 473 ribu Dolar Singapura. Pada tahun 2024, tercatat dua kali pengiriman dengan total 28.296 ekor ayam senilai 23130 Dolar Singapura.

“Pengiriman hari ini adalah yang ketiga di tahun 2025, sehingga total sudah tujuh kali kita mengirim ayam dari Bintan ke Singapura,” ujar Anwar Tandiono.
Anwar juga menekankan bahwa selama proses pengiriman, PT Indojaya Agrinusa telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Singapura. “Ini adalah sejarah bagi Indonesia dan dunia, pengiriman ayam hidup antar negara dengan kapal laut yang menempuh jarak sekitar 11 jam,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anwar mengungkapkan bahwa angka kematian ayam selama pengiriman sangat rendah, yaitu di bawah 1% atau nol koma sekian persen. Hal ini membuat Pemerintah Singapura terkesan dan yakin bahwa PT Indojaya Agrinusa mampu memenuhi standar yang mereka tetapkan.
Proyek-proyek peternakan di Bintan telah lengkap sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Gubernur Kepulauan Riau, yaitu menekan inflasi dan tidak bergantung pada daerah lain. Anwar juga menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung program swasembada ayam dan telur yang menjadi harapan pemerintah daerah.
“Kami mendapatkan dukungan luar biasa dari semua stakeholder. Kami juga memikirkan bagaimana peternakan bibit ini bisa kita rangkul, sesuai pesan dari Bapak Gubernur dan Bapak Bupati,” kata Anwar.
Sementara itu, Arif Widjaja selaku chief operating officer PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk menekankan bahwa prioritas utama perusahaan tetaplah pasar lokal. “Kita jaga market lokal, dan ekspor kalau sudah kita penuhi. Target kita kirim secara reguler seminggu sekali atau dua kali seminggu, jadi kita lihat bagaimana tanggapan market luar dan lokal,” ujarnya.
Arif juga menyoroti kebutuhan telur yang sangat besar di pasar lokal, yaitu sekitar 2 juta butir per hari. Oleh karena itu, perusahaan akan mengejar target peternakan telur agar minimal bisa swasembada.
Di akhir pidatonya, Anwar Tandiono menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah bahu-membahu sehingga kegiatan ekspor ayam hidup ini dapat berjalan sesuai rencana.
Ekspor ayam hidup dari Bintan ke Singapura ini tidak hanya meningkatkan perekonomian daerah, tetapi juga membuktikan kemampuan Indonesia dalam memenuhi standar internasional di bidang peternakan. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi ekspor komoditas peternakan.
Reporter:Yulianto
Editor : Dewi Condro.
Redaksi : tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa .
Leave a Reply