Jombang, TarnabakuNews.com – Dalam upaya mempercepat penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), khususnya slag aluminium, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non-B3 menggelar rapat koordinasi strategis, di Kabupaten Jombang, pada Rabu, 23 April 2025.
Rapat penting ini dipimpin langsung oleh Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non-B3, Ibu Vinda Damayanti Ansjar, S.Si, M.Sc., serta dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan utama, antara lain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Nusantara Power, dan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Fokus utama rapat adalah mendorong kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan dan pemanfaatan slag aluminium—salah satu limbah B3 yang dihasilkan dari industri pengolahan aluminium. Tujuannya adalah untuk mencari solusi yang terpadu, aman, dan berkelanjutan, sekaligus menghadirkan nilai tambah baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Dalam rapat tersebut, KLHK menggandeng industri besar untuk menjajaki kemungkinan pemanfaatan slag aluminium sebagai bahan baku alternatif, khususnya untuk sektor semen dan energi. Sementara itu, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menyelaraskan kebijakan lokal dengan arah kebijakan nasional, guna mendukung pengelolaan limbah yang lebih terintegrasi.
Kabupaten Jombang sendiri dipilih sebagai lokasi rapat karena merupakan salah satu wilayah dengan volume produksi slag aluminium yang tinggi. Kondisi ini menjadikan Jombang sebagai titik krusial yang membutuhkan penanganan langsung dari pemerintah pusat, agar potensi pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan dapat dicegah sedini mungkin.
Beberapa usulan konkret yang mengemuka dalam rapat meliputi:
- Penguatan regulasi dan kebijakan lokal,
- Peningkatan teknologi pengolahan limbah,
- Mendorong slag sebagai bahan substitusi ramah lingkungan di industri konstruksi,
- Pembentukan tim kerja lintas sektor yang fokus pada inovasi dan pemantauan pengelolaan slag.
Pihak industri seperti PT Semen Indonesia dan PT Solusi Bangun Indonesia menyatakan kesiapan mereka untuk mengkaji lebih dalam pemanfaatan slag aluminium sebagai material campuran konstruksi yang berkelanjutan.
Tagline “Solusi Slag Aluminium dari Jombang untuk Indonesia” menjadi simbol dari semangat kolaboratif ini—bahwa limbah pun dapat menjadi sumber daya strategis apabila dikelola dengan bijak dan melibatkan berbagai pihak.
Melalui langkah konkret ini, pemerintah berharap Kabupaten Jombang bisa menjadi contoh nasional dalam pengelolaan limbah B3 yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
(Zfn)
Leave a Reply