LOMBA JONG TELUK BAKAU: TRADISI SEJAK 2012, KINI DIRAMAIKAN 168 PESERTA Di HUT KE-80 RI
Sejak pertama kali digelar pada 2012, Lomba Jong di Teluk Bakau terus jadi magnet budaya dan wisata. Tahun ini, 168 peserta memeriahkan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Bintan, Kepulauan Riau.

Bintan, Kepulauan Riau – TarnabakuNews.com
Semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia terasa begitu kental di Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Salah satu wujudnya adalah Perlombaan Jong yang digelar meriah di Jalan Wisata Bahari KM 37, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, pada Sabtu (23/08/2025).
Tradisi Jong, Warisan Sejak 2012
Tahun 2012 menjadi tahun penuh kenangan bagi masyarakat Teluk Bakau. Saat itu, semangat untuk melestarikan Jong Race, budaya lokal masyarakat pesisir, semakin kuat. Cuaca di Teluk Bakau yang mendukung—air laut pasang dan hembusan angin kencang—membuat Jong melaju sangat cepat, menghadirkan suasana yang seru dan penuh semangat.
Para tetua adat setempat, bersama tokoh masyarakat, mulai memikirkan langkah strategis agar tradisi Jong tidak hanya dikenal di lingkup lokal, tetapi juga bisa diperkenalkan hingga mancanegara. Dengan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah, akhirnya pada tahun 2012 dimulailah kompetisi Jong tahunan di Teluk Bakau.

Sejak saat itu, perlombaan Jong tidak hanya menjadi ajang hiburan rakyat, tetapi juga ikon budaya yang melekat pada identitas masyarakat Bintan.
Kemeriahan di Tahun 2025
Perlombaan Jong kali ini sukses menarik perhatian 168 peserta dan ribuan pengunjung, baik masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara. Antusiasme tinggi tersebut menunjukkan bahwa tradisi Jong masih sangat dicintai dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Kepulauan Riau.
Ketua pelaksana sekaligus juri perlombaan, Bapak Junaidi, mengungkapkan:
Kami sangat senang melihat semangat para peserta yang begitu tinggi. Perlombaan ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk melestarikan budaya Jong sekaligus mempererat tali silaturahmi antar masyarakat.”

Salah satu kelompok yang menonjol adalah Kelompok Sriwijaya, yang membawa 15 Jong dari kedua kategori. Ketua kelompok, Amir, menyampaikan:
Kami berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik dengan Jong, sehingga tradisi ini akan terus hidup dan berkembang di masa depan.”
Tantangan dan Keseruan di Pantai Teluk Bakau
Pantai Teluk Bakau menjadi saksi bisu kemeriahan perlombaan. Angin kencang dan air laut pasang menambah tantangan bagi para peserta, tetapi justru membuat perlombaan semakin seru. Sorak sorai penonton menggema di sepanjang pantai, memberi semangat bagi peserta yang memacu Jong mereka. Wisatawan mancanegara pun tak mau ketinggalan, mengabadikan momen unik ini.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Selain menjadi hiburan, perlombaan Jong juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman di sekitar lokasi merasakan peningkatan pendapatan.
Kegiatan ini juga menjadi ajang promosi pariwisata Kabupaten Bintan. Dengan semakin dikenalnya tradisi Jong, diharapkan semakin banyak wisatawan tertarik datang ke Bintan untuk menikmati keindahan alam sekaligus kekayaan budaya.

Pemerintah Kabupaten Bintan memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan lomba ini dan berharap menjadi agenda tahunan:
Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan yang melestarikan budaya serta meningkatkan potensi pariwisata di Bintan,” ujar perwakilan pemerintah daerah.
Dengan suksesnya perlombaan Jong, semangat kemerdekaan dan kecintaan terhadap budaya bangsa semakin menggelora di hati masyarakat Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau.
Reporter: Sutrisman HS
Editor: Dewi Condro
Redaksi: TarnabakuNews.com
Moto Redaksi: Santai, Santun, Supel, Simpel, Sembodo. Tetap dengan Sorot Mata, Berita Fakta, Bukan Rekayasa.
Leave a Reply