Pasar Sejati Batu 5 Atas Hadapi Tantangan Kunjungan Rendah Meski Fasilitas Lengkap
Tanjungpinang, Kepulauan Riau, tarnabakunews.com – 29 Oktober 2025, Pasar Sejati di Batu 5 Atas, Jalan Raja H. Fisabillah, masih sepi pengunjung meski sudah beroperasi tiga bulan. Pasar ini yang dirancang sebagai pusat UMKM kini butuh perhatian lebih untuk bangkit di tengah ekonomi lesu.
Pasar terdiri dari 64 kios permanen dan 121 lapak meja. Saat ini, hanya 7 kios yang tersewa, sementara lapak meja baru 11 unit yang ditempati pedagang, meninggalkan banyak ruang kosong.

Harga sewa kios Rp16.800.000 per tahun dianggap terjangkau untuk pelaku usaha kecil. Lapak meja disewakan Rp30.000 per hari, plus biaya kebersihan Rp10.000 per hari, dengan fasilitas 6 toilet dan parkir gratis.
Ibu Duwi, administrator pasar, mengungkapkan bahwa Pasar Sejati diresmikan tiga bulan lalu. “Kami punya potensi besar, tapi kunjungan pembeli masih minim,” katanya saat ditemui di lokasi.
Pengawas pasar, Bapak Daby, bertanggung jawab atas operasional harian. Ia mengakui tantangan dalam menjaga kebersihan dan keamanan, meski fasilitas sudah siap mendukung pedagang.
Kurangnya daya minat konsumen menjadi masalah utama. Banyak pedagang mengeluh sepi, terdampak kondisi ekonomi saat ini yang membuat warga lebih hemat belanja.

Para perajin UKM merasakan pukulan keras, dengan omzet menurun drastis. “Kami butuh solusi agar usaha bertahan,” ujar salah satu pedagang kios kosong.
Lokasi strategis di Batu 5 Atas seharusnya menarik, tapi akses dan promosi minim membuat pasar kurang dikenal. Ini berdampak pada minat sewa yang lambat.
Pemerintah daerah diminta turun tangan dengan program bantuan. Ide seperti subsidi sewa atau pelatihan pemasaran digital bisa jadi jalan keluar untuk UMKM.
Dengan perhatian tepat, Pasar Sejati berpotensi jadi ikon ekonomi Tanjungpinang. Semoga solusi segera datang agar kios dan lapak tak lagi menganga kosong.
Reporter:Amenoven
Editor Dewi Condro.
Redaksi: tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa .










Leave a Reply