Pemkab Jombang Gelar High Level Meeting TPID: Matangkan Strategi Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan 2025
JOMBANG, tarnabakunews.com.
Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Selasa, 27 Mei 2025.
Gedung Bung Tomo, Sekretariat Daerah Jombang. Pertemuan strategis ini menjadi langkah awal dalam menyusun kebijakan konkret guna menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan di tengah dinamika ekonomi dan iklim yang tidak menentu.
Mengusung tema Sinergi dan Inovasi TPID untuk Menjaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jombang Tahun 2025.
forum ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, perwakilan Bank Indonesia, Bulog, pelaku usaha, hingga kalangan akademisi.
Mewakili Bupati Jombang, Gus Salman memimpin langsung pertemuan dan menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam merespons gejolak inflasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
“Inflasi bukan sekadar angka dalam laporan, tapi menyentuh langsung kehidupan rakyat. Menjaga stabilitas harga adalah kewajiban bersama – pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bahu-membahu agar harga kebutuhan pokok terkendali dan distribusi pangan berjalan lancar,” tegas Gus Salman.
Ia juga menambahkan bahwa pengendalian inflasi harus dilakukan secara sistematis, adaptif, dan berkelanjutan. TPID diharapkan menjadi simpul koordinasi antar sektor dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang responsif terhadap kondisi pasar dan cuaca ekstrem.
Inflasi Masih Jadi Ancaman Riil
Data BPS Jombang mencatat inflasi tahunan (year-on-year) per April 2025 mencapai 3,21%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 2,85%. Komoditas utama penyumbang inflasi yakni beras, cabai rawit, telur ayam ras, dan daging ayam.
Kepala BPS Jombang menyebutkan, pola musim dan cuaca ekstrem memicu gangguan distribusi dan menimbulkan lonjakan harga di pasar tradisional.
“Perubahan iklim mengganggu masa panen dan pasokan, sementara efisiensi distribusi antardaerah masih perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi pemicu utama gejolak harga,” jelasnya.
Inovasi Bank Indonesia: Urban Farming dan Digitalisasi Distribusi
Menanggapi tantangan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menyampaikan pentingnya pendekatan inovatif, seperti urban farming berbasis komunitas dan digitalisasi sistem distribusi pangan.

Potensi pertanian Jombang besar, namun perlu didukung dengan teknologi dan sistem distribusi yang transparan. Digitalisasi akan mempercepat pemantauan pasokan dan mencegah praktik penimbunan,” ujarnya.
Bank Indonesia juga mendorong peran aktif UMKM dan petani milenial dalam rantai pasok pangan agar terbentuk ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan tangguh menghadapi guncangan harga.
Suara Rakyat: Harga Kian Mencekik
Sementara kebijakan disusun di tingkat atas, masyarakat tetap menjadi pihak yang paling terdampak. Siti Aisyah, ibu rumah tangga dari Kecamatan Peterongan, mengaku kewalahan menghadapi kenaikan harga bahan pokok.
“Harga naik terus, tapi penghasilan tetap. Belanja makin sulit. Kami berharap pemerintah segera bertindak, apalagi menjelang Idul Adha dan tahun ajaran baru,” keluhnya.
Keluhan serupa datang dari pedagang pasar yang mulai merasakan penurunan daya beli masyarakat akibat lonjakan harga yang tak terkendali.
Langkah Nyata Pemkab: Pasar Murah dan Cadangan Pangan
Pemkab Jombang langsung merespons kondisi tersebut dengan menyiapkan berbagai langkah taktis, di antaranya penyelenggaraan pasar murah di kecamatan prioritas, penguatan stok pangan bekerja sama dengan Bulog, dan pemetaan ulang jalur distribusi yang selama ini rentan gangguan.
“Kami juga sedang membangun platform pemantauan harga berbasis web. Dengan data real time, masyarakat bisa mengakses informasi harga harian, dan pemerintah bisa segera merespons bila terjadi lonjakan,” ungkap Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Jombang.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan memperkuat peran kelompok tani lokal dan mempercepat distribusi bantuan sosial pangan bagi warga yang tergolong rentan.
Komitmen Jangka Panjang: Sinergi untuk Stabilitas
HLM TPID ini menjadi pijakan awal dalam membangun sistem pengendalian inflasi yang kokoh dan berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen menjadikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan sebagai prioritas pembangunan daerah, bukan sekadar agenda tahunan.
“Tanpa sinergi, semua strategi hanya akan tinggal wacana. Sekarang saatnya semua pihak bersatu, bergerak, dan bertindak demi kesejahteraan rakyat Jombang,” pungkas Gus Salman.
Kabiro Jombang: Mif
Editor : Dewi Condro.
Redaksi : tarnabakunews.com.
Leave a Reply