Wapres Gibran Dorong Hilirisasi Kemenyan: “Nilainya Setara Nikel, Dipakai Brand Mewah Dunia”
JAKARTA, Tarnabakunews.com | 17 Juli 2025
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kembali menegaskan pentingnya hilirisasi komoditas lokal. Kali ini, ia menyoroti potensi besar yang selama ini terlupakan: kemenyan. Dalam sebuah pernyataan yang sempat mengundang tawa sebagian kalangan, Gibran justru menegaskan bahwa kemenyan memiliki nilai strategis yang setara dengan nikel, bahkan menjadi bahan baku industri parfum global kelas atas.
Dulu saya pernah bilang soal hilirisasi kemenyan, banyak yang ketawa. Katanya kemenyan itu buat dukun. Salah besar. Kemenyan itu bahan utama parfum mewah seperti Louis Vuitton, Gucci, dan lainnya,” ujar Gibran dalam sebuah forum di Jakarta.
Menurut Wapres, selama ini Indonesia terlalu lama menjual kemenyan dalam bentuk mentah, padahal komoditas tersebut menyimpan nilai tambah tinggi jika diolah dengan benar. “Ibu-ibu yang pakai parfum mahal itu, tanpa sadar memakai kemenyan Indonesia yang diekspor mentah, diolah di luar negeri, lalu kita beli kembali dengan harga tinggi,” tambahnya.
Hilirisasi, menurut Gibran, bukan hanya soal industri berat seperti nikel atau tembaga. Kemenyan pun bisa dan harus diolah secara modern untuk menjawab kebutuhan pasar dunia. Ia bahkan berjanji akan mendukung penuh generasi muda yang mau terjun ke riset dan pengembangan produk kemenyan.
“Saya akan dukung riset anak-anak muda. Kita butuh alat, laboratorium, dan pendampingan teknologi. Jangan cuma jadi negara pengirim bahan mentah,” tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan strategi ekonomi nasional untuk mendorong ekspor berbasis produk jadi, bukan lagi komoditas mentah. Dengan hilirisasi kemenyan, Indonesia diharapkan bisa menciptakan lini produk parfum, aroma terapi, kosmetik, dan bahan pewangi alami lainnya yang mampu bersaing di pasar internasional.
Apa itu Hilirisasi?
Hilirisasi adalah proses mengolah komoditas dari bentuk mentah menjadi barang setengah jadi atau produk akhir bernilai tinggi. Tujuannya adalah menambah nilai ekonomi dan menciptakan industri lokal yang berdaya saing
Reporter: Sholich
Editor: Dewi Condro
Redaksi: tarnabakunews.com
Moto Redaksi: Santai, Santun, Supel, Simpel, Sembodo — Tetap dengan Sorot Mata, Berita Fakta, Bukan Rekayasa.
Leave a Reply