Warisan dan Cinta Palsu, Berujung Kematian

Warisan dan Cinta Palsu, ber ujung Kematian

Jombang, tarnabakunews.com, 1 Juli 2025.

Di balik senyum ramah seorang pengusaha mebel bernama Lukman Hakim (52), tersimpan kisah tragis yang kini menjadi sorotan nasional. Ia ditemukan tak bernyawa, membusuk di rumahnya sendiri, setelah diduga dibunuh secara sadis oleh istri sirinya, FP (47).

Namun yang membuat masyarakat Jombang terhenyak bukan hanya cara ia dibunuh, tapi alasan di baliknya: warisan dari orang tua yang bahkan belum meninggal dunia.

Kronologi Mencekam: Dari Rumah Tangga hingga Mayat Tertutup Kasur

Tanggal 13 Mei 2025, warga Desa Johowinong. Kecamatan. Mojoagung. Kabupaten Jombang, mencium bau busuk menyengat dari rumah Lukman. Saat pintu didobrak, tubuh pria itu ditemukan terbaring mengenaskan: kepala dipukul balok, dada ditusuk, dan tubuhnya ditutupi kasur serta diracuni dengan zat kimia agar pembusukan tertunda.

Selama hampir sebulan, pelaku menghilang tanpa jejak—hingga akhirnya, FP – menyerahkan diri ke Polres Jombang pada 14 Juni. Ia mengaku, membunuh suaminya sendiri karena merasa ditekan secara mental dan ekonomi.

Motif Sebenarnya: “Urus Warisan, Atau…”

Keterangan resmi Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, membuka lembar baru dari misteri ini. “Korban sering meminta pelaku untuk segera mengurus warisan orang tuanya yang masih hidup,” ungkapnya dalam konferensi pers, 30 Juni 2025 lalu.

Tekanan demi tekanan, rasa terhina, ditambah konflik rumah tangga yang panas, menjadi bara yang membakar kesabaran FP hingga meledak dalam bentuk pembunuhan yang dingin dan terencana.

Bukti Forensik: Balok, Pisau, dan Racun Tikus

Polisi kini telah mengantongi barang bukti berupa balok, pisau dapur, dan bekas racun tikus. Hasil uji laboratorium forensik akan segera diumumkan untuk memastikan apakah racun turut mempercepat kematian korban atau sekadar dipakai untuk menyamarkan bau jenazah.

Ancaman Hukum Berat

FP dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman maksimal: penjara seumur hidup atau hukuman mati. Proses hukum masih terus berjalan, sambil menunggu hasil pemeriksaan lanjutan.

Bukan Sekadar Kisah Kriminal

Kasus ini bukan hanya tentang pembunuhan, tetapi juga tentang rentannya hubungan tanpa kejelasan hukum dan kepemilikan. FP adalah istri siri—tak punya kedudukan legal di mata negara—namun menanggung beban emosi dan ekonomi layaknya istri sah.

Pertanyaan besar pun mencuat:

Apakah tekanan ekonomi bisa membunuh cinta?

Apakah kekuasaan atas harta bisa membuat orang kehilangan nalar?

Suara Warga: “Lukman Orang Baik, Tapi Terlalu Percaya…”

Bagi tetangga, Lukman dikenal baik, ramah, dan murah hati. Tapi sebagian juga menyayangkan, mengapa ia begitu mempercayai seseorang yang belum sah secara hukum. “Harusnya hati-hati kalau urusan rumah tangga dan harta…,” ujar salah satu warga setempat.

Tragedi Jombang ini menyisakan pelajaran pahit: cinta tanpa kepastian hukum bisa berakhir sebagai mimpi buruk. Dan ketika warisan lebih diperebutkan dari kasih sayang, maka nyawa pun bisa jadi taruhan.

Reporter : M.Sholich.
Editor. : Dewi Condro.
Redaksi : tarnabakunews.com.
Santai Santun Supel Simpel Sembodo, Tetap dengan Sorot Mata Berita Fakta Bukan Rekayasa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *