Refleksi Jurnalis di Lapangan. Siap dijadikan berita utama di halaman depan.
Oleh Mbah Udin
tarnabakunews.com
Di balik setiap berita yang tayang, ada langkah kaki yang lelah. Ada keringat yang menetes di bawah terik matahari. Ada sorotan mata yang menyimpan sejuta cerita, diam-diam mengamati, mencatat, dan merekam realitas yang tak selalu indah.
Inilah potret seorang jurnalis di lapangan. Ia bukan sekadar pencatat peristiwa. Ia adalah saksi sejarah yang hidup.
Ketika banyak orang menjauh dari sumber kekacauan, jurnalis justru mendekat. Bukan karena tak takut, tetapi karena ada panggilan nurani: menyampaikan kebenaran, apa adanya. Ketika hujan turun membasahi bumi, ia tetap berdiri tegak, memegang kamera dan buku catatan seperti senjata melawan lupa dan kebohongan.
Kamera dan pena bukan hanya alat kerja. Ia adalah simbol integritas, keteguhan hati, dan keberanian menghadapi bias serta tekanan.
Refleksi ini bukan keluhan. Ini adalah pengingat. Bahwa di tengah derasnya arus informasi, yang kerap membingungkan dan penuh polarisasi, jurnalisme tetap butuh nyali, ketekunan, dan komitmen pada satu prinsip, kebenaran.
Kami, jurnalis lapangan, tidak selalu sempurna. Tapi satu hal yang pasti, kami tak pernah main-main dengan kenyataan.
Editor : Dewi Condro. Redaksi: tatnabakunews. Com.
Share the post "Refleksi Jurnalis di Lapangan Siap Dijadikan Berita Utama Halaman Depan."
Leave a Reply