Udara Dingin di Musim Kemarau Bukan Karena Ape lion, Ini Penjelasan BMKG

Udara Dingin di Musim Kemarau Bukan Karena Ape lion, Ini Penjelasan BMKG

Jombang, tarnabakunews.com, 10 Juli 2025.

Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di sejumlah wilayah selatan Indonesia, khususnya Pulau Jawa, merasakan udara malam yang lebih dingin dari biasanya. Bahkan siang hari pun terasa lebih sejuk, jauh dari terik menyengat yang biasa menemani bulan-bulan sebelumnya.

Fenomena ini kembali memunculkan anggapan publik bahwa suhu dingin yang terjadi berkaitan dengan peristiwa Ape lion, yaitu saat Bumi berada pada titik terjauh dari Matahari dalam orbit tahunannya. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa bukan Ape lion yang menjadi penyebab utama udara dingin saat ini.

Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, penyebab udara dingin yang tengah dirasakan lebih berkaitan dengan faktor musiman. Indonesia, khususnya bagian selatan khatulistiwa, saat ini sedang berada dalam periode musim kemarau yang ditandai dengan dominasi angin monsun timur dari Australia.

“Angin monsun timur ini membawa udara yang lebih kering dan bersuhu lebih rendah. Saat malam hari, tidak adanya uap air membuat panas bumi cepat hilang ke atmosfer. Inilah yang membuat suhu permukaan terasa jauh lebih dingin menjelang fajar,” jelas Ardhasena.

BMKG menambahkan bahwa meski ape lion dan suhu dingin terjadi di waktu yang berdekatan, tidak ada hubungan langsung antara keduanya. Ape lion adalah fenomena astronomis tahunan yang terjadi pada awal Juli, namun dampaknya terhadap suhu Bumi sangat kecil dan tidak signifikan dalam konteks perubahan suhu ekstrem di wilayah tertentu.

Lebih lanjut, Ardhasena menegaskan bahwa perubahan suhu di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika cuaca regional dan musiman, bukan fenomena astronomi berskala global.

Dengan kata lain, udara dingin yang menyelimuti Indonesia bagian selatan saat ini adalah bagian dari siklus tahunan yang wajar, dan bukan hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Tips Sederhana untuk Menghadapi Udara Dingin:

Gunakan pakaian hangat saat malam hingga pagi hari.

Pastikan sirkulasi udara di rumah tetap baik, namun tidak terlalu terbuka.

Minum minuman hangat seperti jahe atau teh untuk menjaga suhu tubuh.

Musim kemarau memang identik dengan cuaca cerah dan udara yang lebih sejuk, terutama di wilayah pegunungan dan dataran tinggi. Maka nikmatilah udara segar ini sambil tetap menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan sekitar.

Penulis : Sholich.
Editor : Dewi Condro.
Redaksi : tarnabakunews.com | Santai Santun Supel Simpel Sembodo,Tetap dengan Sorot Mata, Berita Fakta, Bukan Rekayasa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *